Senin, 10 Desember 2012

"aku BANGGA menjadi seorang MUSLIM"

Ya ALLAH..
ketika kU katakan:hamba merasa kesepian...
Engkau menjawab:''sesungguh nya Kami lebih dekat dr urat leher mu''QS.50.16

Hamba:hamba sedih..
Allah:''..janganlah kamu berputus asa dr rahmat KU.''QS.39.53

Hamba:tak kan ada yg mengerti kegalauan hati ku..
Allah:''..ingatlah hanya dgn mengingat KU hatimu menjadi tenang''QS.13.23

Hamba:begitu banyak makhluk yg menyakiti ku..
Allah:''..maka maafkan lah ia,mohon ampunkan untuk mereka''QS.3.159

Hamba:masalah hamba begitu berat..
Allah:''barang siapa yg bertaqwa kpd KU,niscaya Ku kan menggandakan jalan keluar untuk mu''QS.65.2

Hamba:begitu banyak impianku tak menjadi nyata..
Allah:''..berdo'alah kpd KU,niscaya akan KU kabulkan untuk mu''QS.40.60

Hamba:begitu banyak nya dosa2 ku bagai pasir di lautan..
Allah:''..hanya kepada KU lah engkau memohon ampun.''QS.3.135

Subhanallah..
Ya Allah..begitu banyak ku berkeluh kesah padamu,begitu azam jua lah keimanan ku pada Mu.. *~

I ♥ ALLAH

Cerdas Ala Islam..



PERHATIKAN sebuah percakapan ini ;) Insya Allah bermanfaat^^


A: "Woy punya pacar ngga?"

B: "Engga, kenapa emang?"

 

A: "Hah???? Serius!!! nggak pacaran mah engga modern, dasar kuno :p"

B: "Lah pacarankan kelakuan masyarakat jahiliyah sebelum Islam dateng, situ yang kuno" :p

 

A: "nolak pacaran, dasar lo fanatik Islam"

B: "baru nolak pacaran aja dibilang fanatik, gimana kalo saya pake sorban dan naik onta? :p"

 

A: "engga pacaran tuh cupu cuy, engga keren":)

B: "jalan keren saya beda, yang dicintai dan diberkahi Allah maunya, yang gaul islami"

 

A: "emang ga kesepian apa kalo engga pacaran?"

B: "kalo kita yakin Allah selalu ada, terus ada keluarga, dan sahabat, kenapa harus kesepian? :)"

 

A: "Tapi kan pacaran itu buat motivasi tau"

B: "motivasi saya, untuk saat ini cukup firman dan janji Allah serta bidadari saya, ibu saya :) "

 

A: "Lagi pula pacaran itu buat pengenalan sebelum nikah, jadi ngga apa dong :)"

B: "pengenalan iya, nikah mah ENGGA, tapi "penjamahan" mah iya juga"

 

A: "tenang aja pacaran gue Islami kok"

B: "di islam aja gak ada ajaran untuk pacaran, mana ada pacaran islami masbro dan mbakbro :p"

 

A: "Tapi kalo pacaran kan ada yang nemenin kemana-mana, hayoo"

B: "saya aja engga pacaran ada 3 yang nemenin yaitu Allah, malaikat Roqib sama Atid" :p

 

A: " Tapikan kalo pacaran itu jadi dapet perhatian"

B: "terus perhatian keluarga dan ibumu selama ini kau anggap apa? Haduh duh"

 

A: "Lagipula kan pacaran itu belajar mencintai Allah melalui makhluk-Nya, jadi ngga masalah"

B: "kebaliiiiik -,-, Justru yang betul itu mencintai Allah, lalu mencinta makhluk-Nya"

 

A: "Tapi kalo pacaran itu jadi ada yang bantuin, nganterin"

B: " hmmmm.... brarti mirip pembantu dan tukang ojek ya" (*eh *ups keceplosan :p)

 

A: "Engga gitu, cuma takut nanti engga dapet jodoh aja? makanya mending pacaran"

B: "sama sekali engga akan ngaruh. Kamu harus Yakin sama Takdir ALLAH --> BACA!!! Q.S 

An-Nuur : 26,"

 

A: "lagian juga bukan pacaran caranya dapet jodoh, kan cuma mencari pengalaman, ahhh.. kayak engga pernah pacaran aja :P"

B: "Tidak ada orang baik tidak punya masa lalu, dan tidak ada orang jahat yang tidak punya masa depan :)"

 

A: "Terus pacaran ga boleh gitu?"

B: "boleh, boleeeeh banget, TAPI setelah akad nikah ya

 (◦ˆ ˆ◦)"


Mudah mudahan BERMANFAAT dan semakin Yakin atas takdir ALLAH SWT :)

Kamis, 22 November 2012

KEPALA SEKOLAH VS NINJA ASSASSIN


KEPALA SEKOLAH VS NINJA ASSASSIN

Ini kisahku kisah, kisah ku dan teman-temanku waktu di masa putih abu-abu dulu. Namaku Nik, aku dan 34 teman-teman sekelasku di IPA 1. Afril, Azim, Riadi, Arif, Arya, Angga, Diah, Mutia, Alwan, Herlinda, Hijja, Ina, Mia, Erul, Rasyid, Wisnu, Wulan, Marina, Fani, Ria , Najjah, Za, Rahmat, Rhandy, Tini, Yuni, Naning, Wandy, Firdha, Tutik, Yenny, Yogy, Rina, Reza dan Zul. Itulah mereka. Yang dengan mereka aku bisa bisa menciptakan berjuta cerita masa SMA.

Masa SMA adalah masa yang paling indah. Tidak ada yang menolak akan pernyataan itu. Begitu juga dengan aku dan teman-teman SMA ku. Dan inilah beberapa story kami.

Waktu itu kami kelas XI dan waktu itu juga adalah minggu tenang bagi kakak-kakak kelas XII. Karena senin minggu berikutnya mereka akan berperang melawan pasukan soal-soal Ujian Nasional. Kelas kami adalah satu-satunya kelas XI yang berdampingan dengan kelas-kelas XII. Jadi minggu tenang merupakan minggu yang menegangkan untuk kakak-kakak kelas XII tetapi minggu yang menyenangkan bagi kami kleas XI khususnya kelasku. Karena jika kakak-kakak itu masuk sekolah, kami akan menjadi sasaran mereka. Dari sasaran untuk dijahilin sampai sasaran untuk dipacarin.

Siang hari yang panas, mata pelajaran kewarganegaraan (KWN). Namun guru kami berhalangan hadir, bukan karena malas melainkan harus menyelesaikan tugas. Karena cuaca hari itu sangat panas, guru juga sedang ada tugas, buku dan alat tulis kami pun kami lepas. kami memutuskan untuk bermain-main di kelas. Itulah kami, itulah masa SMA. Jika guru absent mengajar, siswa juga absent belajar. Tetapi hal itu tidak berjalan selamanya. Karena malas belajar akan membuat masa depan kami terdampar. Itu yang masih membuat kami sadar untuk tetap harus belajar.

Di tengah-tengah keributan yang kami buat, Erul, si tinggi berkaca mata memulai kebosanannya. Sambil mengepak-kepakkan buku ke wajahnya, dia bergumam “ heeehmh bosen ne, gag ada kita kerjain.. kepanasnya juga hari ini.. huh..!!”. Mendengar Erul Rahmat menimpali, “ udah rul.., diem dah di kelas gag usah keluar. Ntar dimarah sama pak kepsek. Saya aja terus ntar yang disalahin yang jadi ketua kelas..”.

“ arooh met gag apa pak kepsek tau kita ngapaen..” kata Erul sambil berjalan keluar kelas. Tiba-tiba kepala Rahmat celikukan kesana kemari seperti mencari sesuatu sambil berkata, “ wee.. mana anak-anak cewek yang lain, eeehh mereka pada kekantin sudah ini..”

“ Ran.. kamu bawa laptop gag hari ini?? Mending kita nonton film ketimbang nganggur-nganggur gag jelas.. mana meh!!” tiba-tiba Zul angkat bicara.

“ iya Ran keluarin meehh..” Wisnu yang duduk di pinggir jendela setuju dengan Zul.

“ tuu dah ambil sendiri di tas saya..” kata Randy sambil menunjuk letak tasnya.

Sambil memegang laptop Zul sedikit berteriak, “ we.. temen-temen kita nonton film ayouk.. ada film bagus ne, judulnya “Ninja Assassin”. Kalo kalian nonton film ini pasti kalian teriak-teriak. Apa lagi yang cewek-cewek ini.. iiiieeee centil deh.. nonton ayouk!! ”

Tanpa pikir panjang kami semua memutuskan mengisi kebosanan kelas dengan menonton film yang ada di laptop. Beberapa teman cewek baru datang karena memang Rahmat benar, mereka baru datang dari kantin yang ada di bawah kelas kami.

“ wee gag bilang-bilang ya.. lagi nontn apa sih itu?? Ikutan mehh..” kata Hijja yang baru datang sambil mendorong pintu masuk kelas.

“ ya abang ne film apa sih..” kata Firda mengikuti.

“ sini makanya ambil kursi sana kita nonton film di bioskop ne heee heee” kata Zul sambil NYengir-nyengir sendiri.

“ Met panggil anak-anak tu semua sana suruh masuk dia..!! ” Wisnu menyuruh Rahmat.

“ biarin dah ntar masuk sendiri juga mereka.. udah nonton dah dulu..” Rahmat menolak permintaan Wisnu.

“ gag usah besarin volumenya entar kedengeran sampai bawah entar.. mati dah kita kalo ketauan…” Pinta Randy dengan cemas.

“ we angkak pade rebut.. tedok tedok wah..” Erul mulai kesal.

Akhirnya satu kelas pun berkumpul saling berjejalan demi menonton sebuah film dari laptop yang dibawa Randy. Tebakan Zul tidak meleset. Karena suasana dikelas menjadi ricu karena suara-suara nyaring cewek-cewek yang merasa ngeri menonton aksi battle berdarah yang terjadi di dalam film. Keseriusan menonton film itu membuat kami lupa waktu. Karena seiring waktu berlalu filmnya pun semakn seru.

“Wis, coba cek battreinya masih banyak ndak??  ”. seru Rhandy dari luar depan pintu kelas. Lalu Wisnu mengecek battrei laptopnya Rhandy sambil mengambil jarak yang cukup jauh agar tidak mengganggu penonton. “ Ran, tinggal dikit ne, dimana kita nge-charge sekarang ne..??” kata Wisnu.

“padahal lagi seru-serunya ini, cepetan dah cari sana tempet nge-charge entar sambilan caranya..” sahut Firdha kesal. “tu aja kelas di samping kelas kita, kelas bahasa. Gag ada kakak kelas juga. Mereka kan pada libur..” Saran Angga’.

Langsung saja semua setuju dengan usulan Angga’. Karena tak sabar ingin melanjutkan acara nonton-nontonnya. Zul pu cepat-cepat menekan “pause” dan membawa laptop Rhandy menuju ke kelas bahasa. Belum sampai pintu kelas, Rahmat tiba-tiba berlari kea rah into yang terbuka dan menghadang kami keluar.

“ up dulu we, saya lihatkan dulu ke luar, saya cekkan dulu. aman gag, ada guru gag…” jelas Rahmat, sang ketua kelas. Sambil celingukan sana-sini, setelah itu menghadap ke kelas sambil mengcungkan jempolnya pertanda situasi aman terkendali. Kami berjalan menuju kelas bahasa dengan mengendap-endap karena takut kalau nanti guru yang lagi mengajar di bawah mendengar bunyi sepatu kami. Setiba di kelas Bahasa, laptop langsung di charge dan kami melanjutkan nonton filmnya. Tetapi rasanya berbeda ketika di kelas kami sebelum pindah ke kelas Bahasa. Karena kami menonton dengan perasaan was-was, harap-harap cemas di dalam ruang kelas yang super panas.

“ Wandy gentian ayok jagain sini, saya juga pengen nonton ne..” pinta Rahmat yang dari tadi mengawasi keadaan di luar dari balik gorden jendela.

“eee saya aja pengen nonton ne.., suruh Wisnu tu, dia juga udah pernah nonton.!!” Tolak Whandy. “ yah dah ayook.., awas Met.., ” kata Wisnu mengalah, dengan menyibakkan sedikit gorden jendela yang sengaja kami tutup, Wisnu menyipitkan mata memeriksa keadaan luar kelas dengan teliti, “ heemm embee endak ada orang tu di luar.. palingan pa..” belum selesai Wisnu melaporkan hasil pengematan, Alwan memotong,         

 “ awasan meh Wis, saya mau keluar ne.., kepanasnya di dalam lama-lama..awas meh saya mau keluar aja” sahut alwan kesal sambil menarik-narik kerah bajunya.

“ Rembooo gag usah keluar di dalem aja, entar ada yang lihat..” Kataku sedikit berteriak. “eeee betook dong jangan kamu teriak makanya.. betook..betok..” Ejek Zul kepadaku. “ ee mujaer..” Ejekku balik dengan muka cemberut.

Tiba-tiba pintu terbuka dan Alwan masuk dengan buru-buru dan langsung menutup pintu, “ sumpah we… pak kepsek lagi berdiri hadep sini, beneran sumpah..!!” Jelas Alwan dengan raut wajah cemas.

Seketika satu kelas yang tadinya sedang seru nonton karena sebentar lagi filmnya selesai menjadi ribut dan panic. Bebapa orang ingin memastikan pakah Alwan bohong atau tidak. Tetapi ternyata dari balik gorden itu kami melihat pak kepala sekolah tengah berdiri di depan kantornya tepat menghadap kelas yang kami tempati. Sorot mata beliau yang tajam seperti sedang menerawang sesuatu, khususnya yang berada di kelas yang kami tempati.

“ wee makanya endak usah ribut, endak usah panic.. diem! Santai aja biar dikira gag ada orang di sini.. diem..diem!!” kata Erul meyakinkan kami semua yang sedang panic.

“ iyaa anak-anak ini diem makanya, tenaang!!” Whandy menimpali

“ astaga we.. gawat pak kepsek mau jalan kesini” kata Wisnu menakut-nakuti kami yang dari tadi mengintip lewat balik gorden. Seketika suasana menjadi semakin menegangkan, temen-temen cewek sudaha tidak bisa menahan untuk berteriak dan keluar dari kelas itu.

“ denger makanya,,sekarang kita keluar pelan-pelan, gag usah rebut..ayook!!” perintah Rhandy. “ opp dulu, kalau kalian keluar sekarang dong keliatan kita jalan dari kelas ne Rhan… ” Zul menegahi. “ terus gimana???” “ ayook cepetan entar pak kepsek sampai kesiinnii..” “ wee cepetan ayook keluar”.. teman-teman mulai ribut ingin cepat-cepat keluar kelas tanpa ketahuan.

Dengan cepat aku angkat bicara, “ udah kita ngerayap aja,, kita ngesot,, ayook ga bakal di lihat sama pak kepsek.. kan ada tembok juga..ayook”. “ ya udahh cepetan wee cepetan, nunduk-nunduk.. jangan takut kotor” kata suara dari belakang mengomandoi kami. Kami pun keluar kelas dengan merayap seperti pelatihan militer yang ada di TV-TV itu loh!

“ cepetaaann!!”

“ aduuhh pelan-pelan dong, ini yang di depan hati-hati muka saya kena nih.. sakitt!”

“ nunduk makanya , jangan tengok ke atas, cepet jalan..”

“ aruaan we.. jelapan ..!!”

“ aduh baju saya jangan di tarik, jilbab saya juga.. iiieeeh”

“ udah keributnya anak ini.. lagi bentar nee cepat!!”

Dengan cepat dan saling berdesakan kami merayap menuju ke kelas, ada yang merayap, ada yang merangkak, ada yang ngesot dan masih banyak gaya bebas lainnya.

Akhirnya kami tiba juga di kelas, setelah menuruni lima buah anak tangga yang menuju kekelas kami. Dengan raut wajah tegang, seragam kotor dan berantakan kami membuang nafas lega setiba di dalam kelas. Tetapi semuanya belum berakhir. Karena tiba-tiba Erul mengejutkan kami semua, “Astaga pak kepsek datang dari koridor timur.. cepet ambil posisi duduk!“ seru Erul sambil berlari ke kursinya. Kami pun langsung mengikuti dengan cepat kembali ke tempat duduk masing-masing.

“ buka buku KWN we,,, cepat pura-pura lagi belajar, pura-pura lagi diskusi..” kata ku sedikit berbisik.

Tak lama waktu berselang, pak kepala sekolah pun masuk. Dengan raut wajah menyeramkan, berwibawa dan membuat kami bertambah tegang. Beliau berdiri di depan kelas menghadap dan berdiri tegak di depan kami. Terjadilah dialog menegangkan antara kami dan kepala sekolah.

“Apa pelajaran kalian??” tanyanya dengan suara ringan tetapi begitu membuat kami gugup untuk menjawab.

“ KWN Paaak!!” jawab kami serentak.

“ siapa guru KWN-nya???” tanyanya, dengan nada suara yang sama seperti sebelumnya.

“ Buuu EEEllyyy paaakkk!!! ” jawab kami sama kompaknya dengan jawaban sebelumnya.

“ ada tugas dari gurunya?” tanyanya lagi, kali ini dengan suara yang semakin tajam dan tegas.

Tanpa di rencanakan, kami menjawab serempak,“ aaadddaaaa ppaaaakk!!!”

“Ya sudah kerjakan tugas kalian, jangan main-main dan jangan keluyuran keluar kelas” jelasnya

“ iiyyyaaaa ppaaak!!!!” jawab kami lagi dengan tetap serentak.

Kepsek pun akhirnya berangsur keluar meninggalkan kelas kami sambil menarik gagang pintu dan menutupnya kembali. Beliau berjalan kembali melewati kelas tempat kami terakhir nonton film tadi. Seperti ada sesuatu di kelas itu, pak kepala sekolah memutuskan untuk menghentikan langkah kakinya dan berdiri tepat di depan kelas tempat kami nonton film tadi. Sementara itu kami di kelas belum sempat bernafas lega, Rhandy tersentak sambil memukul bahu Zul sedikit keras hingga membuat seisi kelas terkejut,

“ Astaga,, Zul laptop saya masih di kelas itu” seru Rhandy sambil mengarahkan telunjuknya ke arah kelas yang ada di belakang kepala sekolah.

“ Astagaa Rhan.., mati kita semua sekarang.. siep-siep dapet surat panggilan orang tua dah ne..” sahut Zul. Mendengar apa yang di katakana Zul, ketegangan kami semakain memuncak. Tanpa ada yang mengomandoi kami, kami serentak menengadahkan tangan sambil berdo’a agar pak kepala sekolah tidak masuk ke kelas itu.

Dengan perasaan deg-degan, pandangan yang tidak sedetik pun beralih dari kelas Bahasa dan pak kepsek yang masih berdiri di depannya. Kami berharap pak kepsek memutuskan untuk berjalan lagi tanpa mampir sebentar ke kelas Bahasa. Dan akhirnya, do’a kami terijabah juga. Pak kepsek kembali berjalan di sepanjang koridor dan turun dari lantai atas sampai akhirnya tubuhnya pun lenyap dari pandangan kami.

“ Alhamdulillah..!!” serentak kami mengucap syukur.

“ udah meh biar saya yang ambilin laptopmu Rhan..” kata Zul. Rhandy hanya mengangguk sambil membukakan pintu kelas.

Kembalinya Zul dari kelas Bahasa dengan raut wajah seperti habis memenangkan sesuatu.

“ selamet..selamet.. untung aja filmnya udah abis baru pak kepsek datang.. ne Rhan laptop mu” kata Zul sambil menyerahkan laptop yang di jinjingnya ke pemiliknya, Rhandy.

“ seeruu asli seru tadi tu ya,, nonton film lagi ayook.. he” Alwan nyengir-nyengir sendiri sambil memperbaiki rambutnya di kaca pintu kelas.

“ ngawakk aja rembo ini, ini aja udah leger kita.. ” sahutku kesal.

“ siapa tahu nanti kita gag akan seberuntung ini.. ” jelas Yusrina

Dengan gaya sedikit gemulai, Zul berdiri di samping jendela, “ heeemmm besok kita ngapain lagi yaa..hemmm”

Melihat gaya bicaranya, kedengaranya mirip seperti tokoh kartun Shinchan. Itu membuat kami semua tertawa lepas menikmati sisa-sisa ketegangan kami yang berangsur-angsur hilang.

Itu lah salah satu kisah ku dan teman-teman ku di masa putih abu-abu dulu. Memang mungkin sebagian besar orang berpikir itu kisah yang lucu da tidak bail untuk ditiru. Anda benar kawan!! Menurutku kisah itu memeang lucu dan kalian yang masih duduk di bangku putih abu-abu, jangan coba-coba meniru adegan ini yaa!! Bahaya! Bisa jadi kalian tidak seberuntung kami waktu itu.

XII IPA 1 angkatan 2010 - 2011, MAN 1 MATARAM.. we are the best friends ever!! PASUKAN BERBAJU MERAH :)


By: Jum'atun Nikmah

Kamis, 15 November 2012

DEMOGRAFI KEPENDUDUKAN “MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA”

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui bahwa penduduk Indonesia sangatlah padat jumlahnya. Akhir – akhir ini masalah perkembangan penduduk di Indonesia menjadi sangat rawan bila tidak ada usaha dari pemerintah itu sendiri untuk menangani dan mengelola ledakan penduduk dengan baik, yang merupakan bahaya besar bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia itu sendiri. Jumlah penduduk yang tidak terkendali akan mendatangkan sejumlah persoalan, seperti pengangguran dan dampak sosial lain.

Masalah kependudukan tetap menjadi isu yang sangat penting dan mendesak, utamanya yang berkaitan dengan aspek pengendalian kuantitas penduduk, peningkatan kualitas penduduk dan pengarahan mobilitas penduduk, jika dikaitkan dengan potensi ancaman ledakan penduduk kedepan. Saat ini penduduk dunia telah mencapai 7 milyar jiwa atau bertambah 1 milyar jiwa hanya dalam waktu 10 tahun (pada tahun 2000 jumlah penduduk dunia sekitar 6 milyar). Berdasarkan hasil sensus 2010, penduduk Indonesia bertambah 32,5 juta jiwa, dan rata-rata pertumbuhan 1,49 persen. Apabila laju pertambahan penduduk masih 1,49 persen seperti sekarang, maka jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2045 menjadi 450 juta jiwa. Hal ini berarti, 1 dari 20 penduduk dunia adalah orang Indonesia.

Masalah kependudukan di Indonesia bukanlah semata-mata masalah kuantitas tetapi juga berkaiatan dengan masalah kualitas dan mobilitas. Kiranya perlu kita renungkan bersama apa arti dan implikasi pertambahan penduduk kita rata-rata 3,5 – 4 juta tiap tahun atau hampir mencapai 10.000 setiap hari.

Setiap Negara pasti mempunyai masalah kependudukan. Hanya saja masalah kependudukan yang dihadapi setiap negara berbeda-beda. Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia memiliki masalah-masalah kependudukan yang cukup serius dan harus segera diatasi. Seperti masalah yang telah di sebutkan di atas yakni salah satunya tentang perkembangan penduduk nya yang harus dapat di kendalikan.

   Kemudian, hal – hal yang butuh perhatian juga selain dari pertumbuhan penduduk yang sangat meningkat, yakni seperti yang di paparkan dalam sebuah artikel berikut ini:

JAKARTA (Pos Kota)  – Indonesia menghadapi empat masalah kependudukan  serius dan berat, jelang lahirnya penduduk dunia ketujuh miliar akhir Oktober 2011 ini.
“Keempat masalah itu ialah  kualitas penduduk, kuantitas, mobilitas dan database serta administrasi kependudukan,” jelas Pjs. Deputi Kependudukan BKKBN Dr Ida Bagus Permana di Jakarta.
Ia mengemukakan itu pada  dialog  ‘Menyongsong Penduduk Dunia 7 Miliar’ yang digelar Yayasan Damandiri bersama RRI, dan D Radio, di RRI Pusat, Jakarta.
Hadir antara lain Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono (mantan Menko Kesra dan Taskin), Ketua Ikatan Relawan Seluruh Indonesia (IRSI),  Parni Hardi (mantan Dirut LPP RRI), Direktur Program LPP RRI Mashudi, para pengurus Yayasan Damandiri, sejumlah rektor perguruan tinggi, dan mahasiswa.
Mengutip laporan UNFPA (badan dunia bidang kependudukan), IB Permana mengemukakan, pada 31 Oktober mendatang diperkirakan jumlah penduduk dunia mencapai tujuh miliar orang.
UNFPA juga menyebutkan tahun ketika penduduk dunia mencapai kelipatan satu miliar, yaitu pada 1804 jumlah penghuni bumi satu miliar orang, pada 1927 menjadi dua miliar. Kemudian pada1959 mencapai tiga miliar.
Jumlah empat miliar terjadi pada 1974, sedangkan pada 1987 bertambah menjadi lima miliar. Sementara itu pada 1999, tahun ketika angka enam miliar teramati oleh PBB. Dan 2011 ini sudah menjadi tujuh miliar.
IB Permana menjelaskan, soal kuantitas, penduduk Indonesia terbanyak nomor empat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat.
Sementara laju pertumbuhan penduduk (LPP) meski sempat turun dari 2,34 persen pada masa lalu menjadi 1,47 pada tahun 2000. Dan pada 2010 sesuai hasil sensus penduduk  kembali naik menjadi 1,49 persen.
“Kalau kualitas penduduknya seperti Amerika sih tidak apa-apa, meski negara tersebut di urutan tiga. Masalahnya kualitas penduduk Indonesia rendah,” tambah IB Permana.
Kualitas penduduk Indonesia juga masih memprihatinkan, karena kalau dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM), menduduki  peringkat bawah, yakni 108 dari sekitar 180 negara.
Sementara untuk mobilitas, persebaran penduduk Indonesia juga belum merata. Meskipun perbandingan penduduk di Jawa dan luar Jawa kian ‘bagus’ yakni 70 dibanding 30 menjadi sekarang di Jawa tinggal 58 persen.
Di bidang administrasi kependudukan juga tengah dibenahi, sehingga kasus-kasus KTP ganda tidak ada lagi.

B.       Rumusan Masalah
1.      Apa yang di maksud dengan penduduk?
2.      Apa penyebab pertumbuhan penduduk yang berlebihan?
3.      Apa dampak pertumbuhan penduduk yang berlebihan?
4.      Bagaimana cara penanganan pertumbuhan penduduk yang berlebihan?

C.      Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui dan memahami tentang masalah yang berkaitan dengan pertumbuhan penduduk
2.      Agar mengetahui jalan keluar apa yang bisa ditempuh untuk menangani masalah pertumbuhan penduduk di Indonesia, setelah mengetahui penyebab nya
3.      Bisa mengetahui sejauh mana kesejahteraan negara yang penduduknya padat
4.      Meyadarkan pemerintah bahwa pngendalian petumbuhan penduduk sangatlah penting

BAB II
LANDASAN TEORI
Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 245 juta jiwa, menjadikan negara ini negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia. Pulau Jawa merupakan salah satu daerah terpadat di dunia, dengan lebih dari 107 juta jiwa tinggal di daerah dengan luas sebesar New York.

Indonesia memiliki budaya dan bahasa yang berhubungan namun berbeda. Sejak kemerdekaannya Bahasa Indonesia (sejenis dengan Bahasa Melayu) menyebar ke seluruh penjuru Indonesia dan menjadi bahasa yang paling banyak digunakan dalam komunikasi, pendidikan, pemerintahan, dan bisnis. Namun bahasa daerah juga masih tetap banyak dipergunakan.

            Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2011 lalu adalah 237.641.326 jiwa. Dengan populasi sebesar itu Indonesia menduduki peringkat ke empat negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia di bawah RRC, India dan Amerika Serikat.

            Dari 230 juta penduduk Indonesia berdasarkan komposisi gender, terdiri dari 119,5 juta berjenis kelamin lelaki dan 118 juta adalah wanita. Dari tahun ke tahun rasio perbandingan antara pria dan wanita terus meningkat. Propinsi Nusa Tenggara Barat adalah propinsi dengan jumlah wanita terbanyak dengan rasio 94 : 100, sedangkan Kabupaten Lombok Timur menduduki peringkat terendah dengan rasio 87 : 100.

            Dari jumlah penduduk sebanyak itu, 58 % di antaranya menempati Pulau Jawa yang mempunyai luas wilayah hanya 7 % dari keseluruhan luas wilayah Indonesia. Tiga propinsi dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Jawa Barat 43 juta, Jawa Timur 37,4 juta dan Jawa Tengan dengan 32,3 juta.
 
            Meski menjadi pulau terpadat di Indonesia, menariknya laju pertumbuhan di Jawa adalah yang terendah, dengan dua propinsi mempunyai laju pertumbuhan terendah yaitu Jawa Tengah (0,37 %) dan Jawa Timur (0,76 %). Sebaliknya jumlah penduduk di Nusa Tenggara, Maluku dan Papua bila digabungkan hanyalah sebesar 7 % dari keseluruhan luas penduduk Indonesia.

            Laju pertumbuhan penduduk tertinggi terdapat di Propinsi Kepulauan Riau dengan (4,99 %), Riau (3,59 %) dan Papua (5,46 %). Khusu untuk Papua, jika dibandingkan dengan data pada tahun 1970, propinsi ini mencatat kenaikan laju pertambahan penduduk yang cukup fantastis, yaitu dari 2,6 % menjadi 5,46 %. Sedangkan Lampung turun dari 5,77 % menjadi 1,23 %.

            Rata-rata tingkat kepadatan penduduk Indonesia adalah 124 orang per km2, naik sebanyak dua kali lipat dibandingkan dengan 1971 yaitu 62 orang per km2. Tentu saja Pulau Jawa adalah yang terpadat, dengan pusatnya di DKI Jakarta yaitu 14.440 orang/km2, disusul di tempat kedua adalah Bali dengan kepadatan 673 orang/km2.

            Pertambahan penduduk Indonesia setiap 10 tahun adalah rata-rata 30 juta jiwa atau 3 juta per tahun. Dengan demikian pada setiap tahunnya pertambahan penduduk negara kita adalah sebesar negara Singapura.


Pengertian penduduk
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
  • Orang yang tinggal di daerah tersebut
  • Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial.


Penyebab Pertumbuhan Penduduk Yang Berlebihan
Pertumbuhan penduduk adalah salah satu faktor yang mempengaruhi dalam perkembangan sosial ekonomi disuatu negara di dunia.  Karena jika penduduk disuatu negara bertambah maka akan mempengaruhi ketersediaan lapangan pekerjaan, pangan, dan papan. Dengan demikian akan terjadi kesenjangan ekonomi antara warga negara satu dengan yang lainnya yang tidak dapat dihindari lagi.

           
Pertumbuhan penduduk semestinya juga diimbangi dengan penambahan fasilitas-fasilitas karena bila itu semua tidak terpenuhi akan mengakibatkan beberapa masalah yang amat serius, diantaranya yaitu masalah tingginya angka pengangguran, kemiskinan, banyak anak putus sekolah dan berbagai tindakan kejahatan serta kriminalitas di masyarakat luas.

Beberapa faktor yang sebenarnya mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu :
1. Kematian (Mortalitas)
Banyak sekali penyebab dari faktor kematian ini, biasaya dipengaruhi oleh usia, lingkungan sekitar / tempat tinggal dimana ada atau tidaknya sarana prasarana pendukung kehidupan misalkan makanan, kebersihan serta kesehatan. Selain faktor tersebut juga dapat dipengaruhi oleh kejadian luar biasa seperti bencana alam dan kejadian yang tidak terduga lainnya. Biasanya faktor ini hanya berprosentase rendah.

2. Kelahiran (Fertilitas)
Faktor kelahiran ini dapat dikatakan sebagai faktor penyebab utama pertumbuhan penduduk didunia karena rata-rata pertumbuhan penduduk adalah tingginya angka kelahiran dibandingkan angka kematian. Dikarenakan masih tertanamnya sebiah ideologi-ideologi tertentu yang menganjurkan harus mempunyai banyak anak.

3. Migrasi
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dalam banyak kasus, organisme bermigrasi untuk mencari sumber-cadangan-makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan makanan yang mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau karena kepadatan penduduk.  Selain migrasi ada istilah lain tentang dinamika penduduk yaitu mobilitas. Pengertian Mobilitas ini lebih luas daripada migrasi sebab mencakup perpindaahan wilayah secara permanen dan sementara.

Migrasi ini merupakan akitab dari keadaan lingkungan seklitar yang kurang menguntungkan bagi dirinya. Sebagai akibat dan kedadaan alam yang kurang menguntungkan menimbulkan terbatasnya sumberdaya yang mendukung penduduk didaerah tersebut.

Secara garis besar kemampakan imigrasi di indoensia dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Urbanisasi (Perpindahan dari desa ke kota)
Walaupun urutannya sangat kecil tetapi dapat mempengaruhi polo distribusi penduduk secara keseluruhan. Para urbanit kebanyakan terdiri dari golongan umur muda yang sangat prooduktif serta inisiatifnya. Tinggingya golongan muda yang melakukan perpindahan ke kota sangat mempengaruhi kondisi daerah asal yang akan mengakibatkan terhambatnya proses pembangunan didaerah asal.

2. Imigrasi intergional (transmigrasi)
Di Indonesia  dilaksanakan oleh mereka yang perumur prooduktif dan kreatifitas tinggi. Hal tersebut memungkinkan tingginya angka pertumbuhan pemnduduk serta tingkat laju pembangungan diluar jawa. Di jakarta misalnya sebagai akibat adanya migrasi ini pertumbuhannya menjadi sangat pesat.

3. Migrasi antar negara
Faktor ini tingkat kejadiannya sangatlah kecil di Indonesia sehingga akhibat dari perpindahan penduduk ke luar negeri kurang dirasakan. Tetapi rata-rata migrasi jenis ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan ekonomi seorang imigran. Namum terlepas nyata atau tidak nyata perpindahan penduduk seperti ini harus ditekan karena dengan migrasi jenis ini bangsa indonesia pelan-pelan kehilangan anak bangsa yang berintelektual dan kreatifitas tinggi.

Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin mempunyai peran yang sagat penting hanya dapat mengetahui :
- Pertumbuhan penduduk disuatu daerah termasuk cepat lambat
- Rasio ketergantungan
- Jumlah wanita dalam usia subur
- Jumlah tenaga kerja yang tersedia
- Berdasarka tempat tinggal
- Bentuk paramida penduduk

Untuk mengetahui pertumbuhan penduduk suatu daerah cepat atau lambat dapat dilihat dari bentuk piramida penduduk. Karena dengan melihat bentuk paramida penduduk akan diketahui mengenai perbandingan jumlah enduduk anak-anak, dewasa dan orang tua pada wilayah yang bersangkutan. Keadaan struktur atau komposisi penduduk yang berbeda-beda akan menunjukan bentuk piramida berbeda-beda pula.

Dampak Pertumbuhan Penduduk Yang Berlebihan

Persoalan kependudukan dan kerusakan lingkungan hidup adalah dua hal yang saling terkait antara satu dengan lainnya. Terjadinya kerusakan lingkungan dapat berdampak kepada kehidupan manusia secara makro.

1.      Produksi menurun tapi konsumsi meningkan. Padatnya penduduk suatu daerah akan menyebabkan ruang gerak suatu daerah semakin terciut, dan hal ini disebabkan manusia merupakan bagian integral dari ekosistem, dimana manusia hidup dengan mengekploitasi lingkungannya. Pertumbuhan penduduk yang cepat meningkatkan permintaan terhadap sumber daya alam. Pada saat yang sama meningkatnya konsumsi yang disebabkan oleh membengkaknya jumlah penduduk yang pada akhirnya akan berpengaruh pada semakin berkurangnya produktifitas sumber daya alam. Dilihat dari perspektif ekologis bahwa pertumbuhan penduduk yang cepat dapat berdampak kepada meningkatnya kepadatan penduduk, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan mutu lingkungan secara menyeluruh.

2.      Kerusakan Lingkungan Pada Aspek Pertanian Dan Kehutanan. Kerusakan lingkungan dari aspek pertanian dan kehutanan merupakan dua sektor yang menonjol. Pertambahan penduduk, penggunaan teknologi modern dan tidak adanya kesadaran terhadap lingkungan adalah faktor penyebab kerusakan lingkungan. Di bidang pertanian, dengan semakin besar jumlah penduduk maka kebutuhan akan bahan makanan semakin meningkat. Untuk itu perlu usaha meningkatkan produksi bahan-bahan makanan semakin meningkat. Untuk itu perlu usaha meningkatkan produksi bahan makanan secara memadai. Diantaranya dengan melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian. Penggunaan teknologi modern seperti benih unggul, sistem irigasi, pupuk dan berbagai bahan kimia lainnya untuk memberantas hama, secara nyata telah memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan produksi pertanian. Revolusi hijau yang pernah mengantarkan Indonesia ke arah swasembada pangan pada tahun 1984 adalah bukti betapa ampuhnya teknologi modern dalam meningkatkan produksi pertanian terutama bahan makanan secara nasional. Kewajiban untuk menggunakan bahan kimia dalam rangka revolusi hijau menyebabkan sebagian besar petani beralih dari cara-cara tradisional menjadi lebih modern dengan teknologinya.

3.      Lapangan Pekerjaan Yang Smakin Sulit. Dengan meningkatkannya pertumbuhan yang sanagt pesat ini, tentu persaingan pun sanagtlah ketat. Hal itu dapat dilihat dari tingginya angka pengangguran yang ada di Indonesia. Masalah pengangguran masih belum terselesaikan oleh pemerintah, karena pertumbuhan penduduk tidak diiringi dengan penambahan lapangan pekerjaan oleh pemerintah oleh rakyatnya. Akibatnya tidak terjadi pergerakan yang signifikan pada jumlah pengangguran.

Cara Penanganan Pertumbuhan Penduduk Yang Berlebihan
            Menurut Thomas Robert Malthus pertambahan jumlah penduduk adalah seperti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, ...), sedangkan pertambahan jumlah produksi makanan adalah bagaikan deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, ...). Hal ini tentu saja akan sangat mengkhawatirkan di masa depan di mana kita akan kerurangan stok bahan makanan.

Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk :
1.      Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.
2.      Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.

Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :
1.      Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.
2.      Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.
3.      Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
4.      Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.
BAB III
PEMBAHASAN

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2011 lalu adalah 237.641.326 jiwa. Dengan populasi sebesar itu Indonesia menduduki peringkat ke empat negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia di bawah RRC, India dan Amerika Serikat.

Masalah kependudukan tetap menjadi isu yang sangat penting dan mendesak, utamanya yang berkaitan dengan aspek pengendalian kuantitas penduduk, peningkatan kualitas penduduk dan pengarahan mobilitas penduduk, jika dikaitkan dengan potensi ancaman ledakan penduduk kedepan. Saat ini penduduk dunia telah mencapai 7 milyar jiwa atau bertambah 1 milyar jiwa hanya dalam waktu 10 tahun (pada tahun 2000 jumlah penduduk dunia sekitar 6 milyar). Berdasarkan hasil sensus 2010, penduduk Indonesia bertambah 32,5 juta jiwa, dan rata-rata pertumbuhan 1,49 persen. Apabila laju pertambahan penduduk masih 1,49 persen seperti sekarang, maka jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2045 menjadi 450 juta jiwa. Hal ini berarti, 1 dari 20 penduduk dunia adalah orang Indonesia.

Seperti yang telah dipaparkan dalam artikel tersebut bahwa, kepadatan atau pertumbuhan penduduk di Indonesia ini yang tidak terkendali menimbulakan banyak masalah. Diantaranya adalah kualitas penduduk, kuantitas, mobilitas dan database serta administrasi kependudukan.

Pertumbuhan penduduk sangatlah pesat, namun tingginya angka pertumbuhan tersebut tidak diiringi dengan kualitas penduduk yang baik pula. Kualaitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh Indonesia, hal itu dikarenakan sebagian penduduk Indonesia tidak terbiasa bekerja keras. Sehingga skill yang telah dimiliki tidak tersah dengan baik yang mengakibatkan banyak sekkali pengangguran di Indonesia. Selain masalah kuantitas dan kualitas dari penduduk Indonesia ada juga masalah lain yakni tentang mobilitas dan database serta administrasi kependudukan.

Pertumbuhan penduduk semestinya juga diimbangi dengan penambahan fasilitas-fasilitas karena bila itu semua tidak terpenuhi akan mengakibatkan beberapa masalah yang amat serius tersebut. Niat untuk mensejahterakan masyarakat harus pula direalisasikan agar terjadi perubahan yang signifikan. Banyak sekali fasilitas – fasilitas yang seharusnya lebih di tingkatkan yakni seperti sekolah – sekolah, pelayanan kesehatan, dan pelayanan publik yang lainnya.


BAB IV
PENUTUP
A.                Kesimpulan
Permasalahan penduduk merupakan masalah yang pelik bagi suatu negara, tidak terkecuali bagi Indonesia yang penduduk nya sangatlah padat. Jumalah penduduk berpengaruh pada kulaitas suatu negara serta kesejahteraan rakyatnya.

Masalah kependudukan tetap menjadi isu yang sangat penting dan mendesak, utamanya yang berkaitan dengan aspek pengendalian kuantitas penduduk, peningkatan kualitas penduduk dan pengarahan mobilitas penduduk, jika dikaitkan dengan potensi ancaman ledakan penduduk kedepan. Saat ini penduduk dunia telah mencapai 7 milyar jiwa atau bertambah 1 milyar jiwa hanya dalam waktu 10 tahun (pada tahun 2000 jumlah penduduk dunia sekitar 6 milyar). Berdasarkan hasil sensus 2010, penduduk Indonesia bertambah 32,5 juta jiwa, dan rata-rata pertumbuhan 1,49 persen. Apabila laju pertambahan penduduk masih 1,49 persen seperti sekarang, maka jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2045 menjadi 450 juta jiwa. Hal ini berarti, 1 dari 20 penduduk dunia adalah orang Indonesia.

Pertumbuhan penduduk semestinya juga diimbangi dengan penambahan fasilitas-fasilitas karena bila itu semua tidak terpenuhi akan mengakibatkan beberapa masalah yang amat serius tersebut. Niat untuk mensejahterakan masyarakat harus pula direalisasikan agar terjadi perubahan yang signifikan. Banyak sekali fasilitas – fasilitas yang seharusnya lebih di tingkatkan yakni seperti sekolah – sekolah, pelayanan kesehatan, dan pelayanan publik yang lainnya.

B.                 Saran
Pemerintah sebaiknya dalam menengani atau menekan pertumbuhan hendaklah membuat program – program yang sekiranya mampu untuk mengatasi masalah pertumbuhan penduduk tersebut. Seperti digalakan nya program KB atau dengan program – program yang lainnya. Karena bila pertumbuhan penduduk ini tidak terkendali maka akan terjadi lonjakan penduduk yang akan mengakibatkan timbulnya masalah-masalah baru diantaranya yaitu masalah kemiskinan, pengangguran serta tingkat kriminalatis dan yang paling utama adalah kepadatan penduduk membuat kondisi perkotaan menjadi carut marut.